Jakarta, Pemerintah Malaysia akhirnya menyerah soal polemik lagu Rasa Sayange. Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia Rais Yatim telah bertemu dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik. Dalam pertemuan itu, Malaysia mengakui lagu Rasa Sayange sebagai lagu asli Indonesia.
Ketua Umum DPP Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) Dharma Oratmangun mengatakan, dalam kunjungan ke Malaysia, lahir kesepahaman antara Jero Wacik dan Rais Yatim. "Persoalan lagu Rasa Sayange selesai. Secara de facto, Malaysia mengakui itu milik Indonesia," kata Dharma kemarin (12/11).
Pernyataan eksplisit Rais Yatim, menurut Dharma, disampaikan saat acara Temu Jembatan Budaya di Kuala Lumpur kemarin. Dharma merupakan salah seorang anggota delegasi kebudayaan Indonesia. "Oleh Pak Menteri (Menbudpar Jero Wacik) disampaikan bahwa sebagai negara bertetangga, semua persoalan agar diselesaikan dalam konteks masing-masing. Adapun lagu Rasa Sayange sudah bisa dipahami sebagai warisan yang dipunyai Indonesia," jelas Dharma.
Lagu tersebut memang hidup di masyarakat secara luas hingga ke Malaysia. Karena itu, rakyat Malaysia juga mengenal dengan baik lagu tersebut. "Jadi, tidak ada masalah lagi," tegasnya.
Jero Wacik saat dihubungi tadi malam membenarkan bahwa masalah lagu Rasa Sayange sudah tuntas. "Sebenarnya, tidak hanya masalah itu yang dibahas. Ada banyak hal," kata Jero. Sayang, pembicaraan tidak berlanjut karena Jero sedang mengikuti jamuan makan malam.
Sebelumnya, kementerian kebudayaan Malaysia mengakui telah lalai menggunakan lagu Indonesia lainnya. Yakni, lagu Tiar Ramon karya musikus Minang, yang digunakan tarian delegasi Malaysia pada Asia Festival 2007 di Osaka.
Indonesia tidak akan memperkarakan lagu dan kesenian yang dipakai Malaysia. Sebab, Indonesia dan Malaysia masih serumpun. Hanya, Indonesia meminta, jika Malaysia menggunakan kesenian Indonesia, harus diumumkan kepada publik bahwa itu berasal dari Indonesia.
Di Malaysia, selain menghadiri Temu Jembatan Budaya, Jero Wacik membuka Indonesia Trend (Trade, Tourism, and Investment) Expo 2007 di Kuala Lumpur. Itu merupakan pameran produk-produk ekspor Indonesia ke Malaysia.
hehe.. Akhirnya yah..
Mudah2an abis ini ga ada masalah lagi antara Indonesia sama Malaysia..
Ketua Umum DPP Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) Dharma Oratmangun mengatakan, dalam kunjungan ke Malaysia, lahir kesepahaman antara Jero Wacik dan Rais Yatim. "Persoalan lagu Rasa Sayange selesai. Secara de facto, Malaysia mengakui itu milik Indonesia," kata Dharma kemarin (12/11).
Pernyataan eksplisit Rais Yatim, menurut Dharma, disampaikan saat acara Temu Jembatan Budaya di Kuala Lumpur kemarin. Dharma merupakan salah seorang anggota delegasi kebudayaan Indonesia. "Oleh Pak Menteri (Menbudpar Jero Wacik) disampaikan bahwa sebagai negara bertetangga, semua persoalan agar diselesaikan dalam konteks masing-masing. Adapun lagu Rasa Sayange sudah bisa dipahami sebagai warisan yang dipunyai Indonesia," jelas Dharma.
Lagu tersebut memang hidup di masyarakat secara luas hingga ke Malaysia. Karena itu, rakyat Malaysia juga mengenal dengan baik lagu tersebut. "Jadi, tidak ada masalah lagi," tegasnya.
Jero Wacik saat dihubungi tadi malam membenarkan bahwa masalah lagu Rasa Sayange sudah tuntas. "Sebenarnya, tidak hanya masalah itu yang dibahas. Ada banyak hal," kata Jero. Sayang, pembicaraan tidak berlanjut karena Jero sedang mengikuti jamuan makan malam.
Sebelumnya, kementerian kebudayaan Malaysia mengakui telah lalai menggunakan lagu Indonesia lainnya. Yakni, lagu Tiar Ramon karya musikus Minang, yang digunakan tarian delegasi Malaysia pada Asia Festival 2007 di Osaka.
Indonesia tidak akan memperkarakan lagu dan kesenian yang dipakai Malaysia. Sebab, Indonesia dan Malaysia masih serumpun. Hanya, Indonesia meminta, jika Malaysia menggunakan kesenian Indonesia, harus diumumkan kepada publik bahwa itu berasal dari Indonesia.
Di Malaysia, selain menghadiri Temu Jembatan Budaya, Jero Wacik membuka Indonesia Trend (Trade, Tourism, and Investment) Expo 2007 di Kuala Lumpur. Itu merupakan pameran produk-produk ekspor Indonesia ke Malaysia.
hehe.. Akhirnya yah..
Mudah2an abis ini ga ada masalah lagi antara Indonesia sama Malaysia..